Senin, 14 Desember 2015

Mendidik Anak Masa Kini ala Rasulullah



ISLAMIC HYPNO PARENTING
Mendidik Anak Masa Kini ala Rasulullah
Oleh : Septian El Syakir S.EI. CNLP, CHt, CL


      A.    The Power of Syariah Hypnoparenting
Ilmu hipnosis terbagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan hitam dan golongan putih.
1.      Hipnosis Klasik ( Golongan hitam ) : ilmu hipnosis yang menggunakan bantuan jin, tenaga dalam, energi, dll. Hipnosis ini seringkali digunakan untuk kejahatan.
2.      Hipnosis Modern ( Golongan Putih ) : seni berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal untuk mensugesti atau mempengaruhi seseorang. Dari sinilah awal penulis mengembangkannya menjadi metode islamic hypnoparenting.

Hipnosis modern ini kemudian berkembang menjadi 2 jenis :
1.      Stage Hypnosis : Ilmu hipnosis yang digunakan di atas panggung atau dengan tujuan sebagai entertaint/ hiburan. Seperti yang sering kita tonton di tv aksi Romy Rafael, Dedy Corbuzier, dll.
2.      Hypnoterapy : Seni berkomunikasi baik secara verbal mapun nonverbal untuk mensugesti seseorang agar menjadi lebih baik dengan cara membawanya kefrekuensi theta atau pikiran bawah sadar sehingga menjadi sangat sugestif ketika  mendapat sugesti. Inilah zona pikiran bawah sadar yang sangat sugestif menerima pesan apapun, baik itu pesan negatif maupun positif. Sehingga sangat berbahaya ketika sugesti negatif itu masuk masuk ke pikiran bawah sadar anak dalam pergaulan sehari-hari
Jadi, Islamic Hypnoparenting adalah seni mendidik anak dengan komunikasi verbal maupun nonverbal yang sangat efektif sehingga setiap perkataan dan nasehat kita didengarkan dan disimpan di pikiran bawah sadar anak sampai ia dewasa. Orang tua yang berhasil menanamkan nilai-nilai kebaikan di pikiran bawah sadar anak, akan membuat anak terjaga sampai ia dewasa nanti. Karena pikiran bawah sadar merupakan long term memory ( memori jangka panjang ) sehingga apapun yang disimpan di dalam pikiran bawah sadar akan menjadi bagian dari tingkah laku atau akhlak anak.
     B.     Gelombang Otak
Kita wajib tahu tentang gelombang otak anak karena banyak orang tua yang menasehati anak dalam frekuensi gelombang otak yang tidak tepat sehingga anak tidak mendengarkannya dengan baik ( masuk kuping kanan keluar kuping kiri ).
       1.      Beta ( 12-25 cps ) cps = cycles per second 
 Pada kondisi beta seseorang berada dalam kesadaran penuh dengan pikiran sadar yang sangat dominan sehingga dia mampu mengerjakan beberapa kegiatan dalam waktu yang bersamaan. 
 Pikiran sadar, dalam satu kegiatan bisa berpikir 3 pikiran atau lebih. Pada frekuensi ini, pikiran sedang sangat crowded sehingga tidak tepat memberikan sugesti atau nasehat pada frekuensi ini karena critical areanya sangat aktif. Berkenaan dengan Kognitif, analitis, logika, otak kiri, konsentrasi, prasangka, aktif, cemas, was-was, khwatir, stres, panik.
      2.      Alpha ( 7-12 cps ) 
  Pada kondisi alpha seseorang mulai berkurang rasa kritis, analitis, dan  waspada. Mulai terbuka terhadap masukan. biasanya terjadi jika pada kondisi senang, santai, berimajinasi, atau menjelang tidur.
Kondisi rileks sehingga dalam kondisi ini anak sudah bisa menerima sugesti atau nasehat orang tua dengan baik, karena critical areanya sudah mulai menipis. Atau kalau kita sedang sangat lelah setelah pulang kerja kemudian duduk di sofa untuk beristirahat maka frekuensi otaknya menurun dari beta ke alfa. dalam satu kegiatan seseorang memikirkan 2 pikiran.
Berkenaan dengan Relaksasi, focus-alertness, mediatif, super learning, akses pikiran bawah sadar, ikhlas, nyaman, tenang, santai, puas, segar, bahagia, endorphine.
      3.      Theta ( 4-7 cps )
pada kondisi theta sesorang dalam kondisi sangat relaks antara sadar dan tidur terlelap. Pikiran bawah sadar tetap aktif dan panca indra masih menerima stimulus dari luar. Artinya pada kondisi ini masih dapat menerima masukan dari luar. Inilah frekuensi yang sangat tepat untuk memasukkan sugesti kepada anak.
Kondisi yang sangat rileks sekali dan berada di pikiran bawah sadar sehingga pada saat ini sangat mudah sugesti positif diserap anak. Hal ini dikarenakan critical area anak sudah melemah atau tidak aktif sehingga setiap sugesti yang diberikan diterima dengn baik di pikiran bawah sadarnya. pada saat ini 1 pikiran.
Berkenaan dengan Sangat khusu', deep rilexation, intuisi, mimpi, afirmasi, visualisasi, pikiran bawah sadar, imaginative, ikhlas, kreatif.
      4.      Delta ( 0,5-4 cps )
Pada kondisi delta seseorang berada dalam kondisi tidur yang sangat pulas tanpa mimpi. Kondisi panca indera sudah tidak aktif dan tidak dapat menerima masukan dari luar.
Pada frekuensi ini orang tidur lelap, sehingga sugesti apa pun tidak akan didengarkan dan diterima. Pada saat ini 0 pikiran.
Berkenaan dengan Tidur lelap (tanpa mimpi), tidak ada pikiran dan perasaan yang aktif, cellular regeneration.

    C.    The Power of Subconscious Mind
Kondisi Pikiran seseorang terbagi menjadi dua yaitu:
-          Pikiran sadar (conscious); Aktif saat kita melakukan aktivitas pekerjaan. Pikiran sadar hanya memiliki kekuatan 30%.
-          Pikiran bawah sadar (subconscious) ; Mengatur aktivitas kerja tubuh kita seperti bernafas, denyut jantung, aliran darah, dan proses yang sangat kompleks dalam tubuh kita. Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan 70%.
Memori atau informasi yang tersimpan di pikiran bawah sadar seseorang akan menjadi kepribadiannya sehari-hari. jika di pikiran bwah sadarnya positif maka iapun akan memiliki pribadi yang positif sedangkan jika informasi yang ada dipikiran bawah sadarnya negatif maka kepribadiannya pun akan negatif. Ternyata ini sesuai dengan hadist Rasulullah saw :
“ Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akanmenjadi buruk, ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati.” ( HR. Bukhori )
      D.    Metode Islamic Hypnoparenting
1.      Tanamkan kalimat Tauhid

  • Anak-anak sangat mudah merekam informasi dan menyimpannya di pikiran bawah sadar atau hatinya yang sifatnya jangka panjang dan permanen sehingga menjadi keyakinan dan menentukan karakteristik si anak
  • Mendahulukan pendidikan tauhid bisa melembutkan hati anak. Anak yang berhati lembut mudah menerima nasehat yang baik dari orang tuanya.

  • Orang tua adalah madrasah pertama bagi anak. Peran orang tua yang paling utama adalah menjadi madrasah yang pertama bagi anak dan yang pertama kali diajarkan adalah untuk beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukan Allah karena itu termasuk dosa besar.


2.      Pahami dunia Anak

  •           Multiple Intelegences (Howard Gardner)

·                Kecerdasan Linguistik (Word Smart) : kemampuan seseorang menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
·                Kecerdasan Logika Matematika (Logic Smart) : kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, ia suka angka, urutan, logika, dan keteraturan.
·                Kecerdasan Kinestetik (Body Smart) : kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, dan perasaan.
·                Kecerdasan Visual Spasial (Picture Smart) : kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
·                Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart) : kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri.
·                Kecerdasan Interpersonal (People Smart) : kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain.
·                Kecerdasan Musical (Music Smart) : kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk, dan mengekspresikan musik.
·                Kecerdasan Naturalis (Nature Smart) : kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan, dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai dialam maupun lingkungan.
·                Kecerdasan Spiritual (Religius Smart) : kecerdasan yang menyangkut kemampuan manusia mengenal Tuhannya, meyakini keberadaan dan keesaan Tuhannya, serta melakukan segala apa yang diperintahkan Tuhannya dan menjauhi semua yang dilarang Tuhannya
  • Gaya Belajar
Menurut De Porter dan Hernacki, gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat 3 model gaya belajar :
·         Visual ( Visual Learners) : menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti kongkrit harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
·         Auditory (Auditory Learners) : mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan.
·         Kinestetik (Kinestetik Learners) : mengaharuslan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.
  • Personality
Teori 4 kepribadian dasar manusia menurut Florence Littauer dalam bukunya Personality Plus :
·         Sanguinis : Anak sanguinis bisa juga kita sebut sebagai anak populer karena sanguinis memiiliki ciri khas suka berbicara, mudah bergaul, ramah, supel, suka bersenang-senang. Mereka haus akan dukungan dan kasih sayang orang lain sehingga cenderung suka mencari perhatian. Mereka adalah orang yang “dramatis” atau suka melebih lebihkan agar orang lain terhibur. Suka memotivasi orang lain dan memiliki inisiatif yang besar.
·         Koleris : Anak koleris bisa juga kita sebut dengan bos kecil karena menurut Florence Littauer, orang berkepribadian kuat adalah mereka yang secara alami berorientasi pada sasaran, prestasi, dan cepat mengorganisasikan.
·         Melankolis : Anak melankolis bisa disebut juga pemikir cilik. Kepribadian melankolis cukup mudah diidentifikasi karena mereka biasanya pendiam dan pemikir.
·         Plegmatis : Anak yang cinta damai, tidak mau repot mempersoalkan hal- hal sepele.
3.      Membangun Rapport
Rapport berasal dari bahasa Perancis (dibaca: Rapo) yaitu hubungan atau dapat diartikan sebagai sebuah hubungan, relasi yang harmonis, nyaman, serasi, dan keadaan saling percaya antara seseorang dengan yang lainnya. Cara meningkatkan rapport sebagai berikut :
·         Facing : menatap wajah anak ketika sedang melakukan komunikasi. Tatapan mata memiliki kekuatan yang luar biasa. tatapan mata bisa menyamankan frekuensi antara orangtua dan anak, sehingga ada kesamaan bawah sadar anak dengan orangtua. Tatapan juga bisa meningkatkan rasa kasih sayang dan cinta.
·         Pacing : teknik membangun rapport dengan melakukan matching dan mirroring adalah menyamakan dan mengikuti komunikasi lawan bicara kita baik itu secara verbal maupun nonverbal.
Rapport yang dicontohkan Rasulullah : Rasulullah bergurau dengan anak kecil dengan menjulurkan lidahnya, memanggil anak dengan panggilan kesayangan, memangku dan memeluk anak, menjaga perasaan anak.
4.      Sugesti Positif
Sugesti merupakan proses psikologis ketika seseorang membimbing pikiran, perasaan, atau perilaku orang lain. Sugesti yang baik adalah sugesti yang melibatkan emosional atau perasaan yang mendengarkan karena akan diterima di pikiran bawah sadarnya sehingga komunikasi yang dilakukan menjadi efektif. Dalam Hypnoterapy sugesti yang diberikan ini kekuatannya bekerja pada gelombang theta, ini merupakan gerbang pintu masuk alam bawah sadar pada gelombang ini tubuh membentuk hormon melatonin dan catecholamine sehingga orang merasa tenang, nyaman, dan bahagia. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memberikan sugesti pada anak : hindari kata jangan, berikan pujian, hypnotic story telling
5.      Future Pacing
Future pacing adalah membayangkan atau memberikan gambaran tentang situasi dimasa yang akan datang jika kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Di dalam future pacing kita melibatkan imajinasi anak, menerangkan sebab akibat, melibatkan emosi anak sehingga anak akan paham kenapa dia harus melakukan dan tidak melakukan.
6.      Anchoring
Anchor adalah suatu stimulus yang memicu reaksi khusus. Anchor dapat terjadi dengan sendirinya ataupun disengaja. Bentuk anchor yang dapat diterapkan kepada anak : spesial name, diam, gift and punishment, tatapan.
7.      Coaching Question
Pertanyaan yang mengarahkan anak untuk memilih pilihan yang ingin atau harus mereka lakukan. Teknik ini membawa pemikiran anak agar memilih sebuah pilihan bukan karena keading atau perintah dari orangtua tapi ini merupakan pilihan mereka sendiri. Jika sudah karena pilihan sendiri anak pasti akan konsisten. 
8.      Repetition
Merupakan pengulangan yang dilakukan agar suatu tindakan menjadi sebuah kebiasaan dan terprogram di pikiran bawah sadar seseorang. Anak bukanlah batu tapi anak bisa lebih keras dari batu jika kita membiarkannya dalam kesalahan dan tidak mendidiknya dengan baik. Jadi, sirami terus hati anak dengan kasih sayang dan keimanan kepada Allah agar terjauh dari hati yang keras.
    E.     The Power of Word
       Ø  Terima Kasih
Terima kasih memiliki pengaruh yang besar pada kejiwaan anak, anak menjadi pribadi yang bisa menghargai orang lain dan hal apapun dalam kehidupan. Andrie Wongso menerangkan bahwa seringnya mengucapkan terima kasih tidak hanya berdampak kepada si penerima ucapan terima kasih tetapi juga kepada yang mengucapkan. Tiga manfaat di dalam mengucapkan terima kasih adalah mengurangi stres, membantu kita memiliki tidur yang berkualitas, dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Selain mendidik anak untuk selalu bersyukur, terima kasih juga merupakan wujud syukur kita atas suatu pertolongan atau pemberian.
      Ø  Maaf
Para psikolog mengatakan bahwa meminta maaf adalah bentuk terapi memulihkan
rusaknya hubungan antarmanusia. Beberapa orangtua tidak terbiasa mengucapkan maaf padahal melakukan kesalahan, mereka berpikir bahwa jika orangtua yang salah itu wajar, tapi jika anak yang melakukan kesalahan tidak wajar. Sulitnya berkata maaf ternyata ada sangkut pautnya dengan cara orangtua membesarkan kita. Jadi, jangan sampai rasa egois orangtua untuk sulit meminta maaf tertularkan kepada anak-anak. Penuhi hati anak dengan kata maaf agar hatinya menjadi lembut. Dengan begini anak pun akan terbiasa mengucapkan maaf jika ia melakukan kesalahan.
     Ø   Tolong : Manfaatkanlah golden moment anak untuk mendidik anak tentang
budaya meminta tolong.
   F.     Komunikasi Nonverbal yang Powerfull
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi atau penyampaian pesan yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau bahasa verbal, melainkan melalui petunjuk-petunjuk atau tanda-tanda lain yang terjadi pada tubuh seseorang. Bentuk komunikasi nonverbal yang powerfull diantaranya : mengusap kepala, mencium anak, memegang pundak, memeluk,memangku, membelai kepala, menatap mata, tersenyum
   G.    Fase Perkembangan Anak
Menurut sahabat Ali bin Abi Thalib, fase perkembangan anak dibagi menjadi 3 tahapan atau penggolongan usia :
1)      Tahap Bermain 0-7 tahun
“ la-ibuhum”/ ajaklah mereka bermain
            Pada fase ini didik anak dengan cara yang paling menyenangkan atau mendidik anak dengan bermain. Anak pada usia 0-7 tahun lebih dominan menggunakan otak kanannya. Pada masa ini dilarang membentak anak walaupun
anak melakukan kesalahan karena bentakan orangtua bisa mematikan jaringan sel
otak yang dapatmenghambat perkembangan anak.
2)      Tahap penanaman disiplin 7-14 tahun
“addibuhum”/ ajarilah mereka disiplin
Ajarkan anak norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada anak sejak dini. Rasulullah bersabda “apabila anak telah mencapai 6 tahun, maka hendaklah diajarkan adab sopan santun.” (H.R Ibnu Hibban).
3)      Tahap kemitraan 14-21 tahun
“roofiquhum”/ jadikanlah mereka sebagai sahabat
Pada fase ini perlakukan anak sebagai seorang sahabat terdekat. Perlakukan anak sebagai orang dewasa. Berikan ia kepercayaan untuk memilih dan melakukan sesuatu selama itu hal yang baik. Biarkan ia bertanggung jawab atas apa yang ia pilih. Hargai apa yang sedang ia lakukan dan nasehati dengan cara yang baik jika ia melakukan kesalahan. Berdasarkan Multiple Intelligences Anak, periode perkembangan anak di bagi menjadi 3 tahapan :
1)      Tahap Eksplorasi (0-7 tahun)
Pada tahap ini biarkan anak untuk melakukan eksplorasi di kedelapan kecerdasan, jangan melarang anak atau memaksa anak untuk melakukan salah satu kecerdasan majemuk.
2)      Tahap Spesialisasi ( 7-14 tahun)
Anak sudah mulai dominan disalah satu kecerdasan. Pada tahap ini orangtua harus bisa memahami kecendrungan anak dan memfasilitasi agar anak dapat mengasah kecerdasan tersebut.
3)      Tahap Sintetis (>14 tahun)
Pada tahap ini, anak sudah menghasilkan sebuah karya atau hasil dari kecerdasan yang ia miliki. Hal ini tidak luput dari peran orangtua jika sejak tahap-tahap sebelumnya bisa memfasilitasi dan mengembangkan potensi anak.
    H.    Golden Moment
Evaluasi
Agendakan waktu untuk mengevaluasi satu sama lain baik orangtua kepada anak atau anak kepada orangtua. Hal itu akan menciptakan anchor dalam setiap keluarga bahwa waktu tersebut adaah waktu untuk saling mengevaluasi untuk menerima kritikan dan masukan positif. Selain itu akan menjadi kebiasaan dalam diri anak untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki ketika melakukan kesalahan. Kebiasaan ini sangat baik untuk membentuk sikap dan perilaku yang baik.
      I . Tanamkan 5 Habit yang Mengubah Anak
a.      Shalat
Sholat merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh anak dan kewajiban orang tua adalah mengajarkan dan membiasakannya. (perintah sholat : QS.Al-ankabuut:45)
b.      Sedekah
Sedekah mendidik anak untuk tidak serakah, saling berbagi satu sama lain, tidak sombong dan mensyukuri nikmat yang sudah allah berikan. Rasulullah bersabda “setiap muslim harus bersedekah”.
c.       Membaca Al-quran
Al-qu’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Menurut penelitian, bayi berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat al-qur’an dari tape recorder menunjukkan respon tersenyum dna menjadi lebih tenang. 


d.      Puasa
Puasa melatih anak untuk bersabar melawan rasa lapar, haus dan  emosinya. Puasa merupakan bagian dari kesabaran, sabara terbagi 3 yaitu : sabar dalam menjalankan keaatan, sabar dalam hal meninggalkan larangan dan sabar dalam hal menerima ketentuan Allah.
e.       Spritual Jouney to Baitullah
Spiritual journey ini penting dimiliki oleh anak, karena setiap pengalaman yang anak alami selama di Baitullah akan tersimpan di hati atau pikiran bawah sadarnya.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar