Cara Cepat Mengajarkan
Anak Membaca Al-Qur’an
Dengan Metode As-sahl
a.
Metode As-sahl
Metode as-sahl merupakan suatu
metode yang digunakan dalam belajar al-quran dengan mengasosiakan huruf hijayah
dengan simbol seperti simbol angka, simbol huruf abjad dan simbol gambar.
Pembelajaran al-quran dengan
metode as-sahl dimulai dengan memperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah secara
keseluruhan, kemudian menghubungkan huruf hijaiyah berdasarkan ciri-ciri huruf
hijaiyah dengan simbol, mengenalkan bentuk-bentuk huruf hijaiyah, tanda baca
(harakat), rumus dasar huruf hijaiyah, mengenal bacaan panjang dengan ketukan
(harakat), kemudian mempelajari ilmu tajwid, setelah itu baru kemudian
diajarkan ke membaca al-qur’an.
b.
Pengajar dan pengembang Metode As-sahl
Pengajar dan pengembang metode
as-sahl ialah Megah Tinambun, S.Pdi. beliau merupakan pendiri dan pengajar
serta pengembang baca al-quran serta trainner belajar baca tulis al-qur’an
dengan metode al-basith dan as-sahl.
Selain itu beliau juga seorang pengajar al-qur’an dari nol, tajwid dan
bahasa arab and english basic ITC (2009), direktur sekaligus pengajar Globe
Course for Enghlish, Arabic and Al-qur’an traning Jakarta Timur (2010), kepala
sekolah dan pengajar TKIT cabang yayasan ALQAAF DEPLU Bintaro (2010), pendiri
dan pengajar baca al-qur’an Majelish UMMAHAT DEPLU Bintaro (2011).
c.
Penerapan dan prinsip-prinsip dengan metode as-sahl
1.
Penerapan metode
as-sahl
Penerapan utama metode as-sahl
yaitu dengan mengajarkan membaca al-qur’an dengan mengasosiasikan atau
menghubungkan huruf dengan simbol-simbol yang digunakan untuk memudahkan
mengingat huruf hijaiyah.
a. Penerapan metode as-sahl dari ciri-ciri huruf hijaiyah
a. Penerapan metode as-sahl dari ciri-ciri huruf hijaiyah
Metode as-sahl
menggunakan penerapan melalui simbol angka, huruf abjad dan gambar yang
terdapat dikehidupan sehari-hari anak-anak yang sering ditemui sehingga anak
lebih mudah untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah.
Contohnya:
- Melalui simbol angka
Penerapan metode as-sahl melalui simbol angka yaitu
dengan mengasosiasikan huruf hijaiyah dengan angka. Huruf-huruf hijaiyah nya yaitu huruf Alif seperti angka 1, huruf Jim,
Ha’ dan Kha seperti huruf angka dua terbalik, huruf ain dan ghoin seperti
angka tiga terbalik dan huruf ra
seperti angka sembilan. Berikut contoh huruf hijaiyah yang bersimbol angka:
Huruf hijaiyah melalui simbol angka
|
Nama-nama huruf hijaiyah
|
Seperti angka satu
1
|
(Alif)
|
Seperti angka dua (2) terbalik
|
(jim)
(ha’)
(kha)
|
Seperti angka tiga (3) terbalik
|
(‘ain)
(ghoin)
|
Seperti angka sembilan (9)
|
(wawu)
|
- Melalui simbol huruf abjad
Penerapan metode
as-sahl melalui simbol huruf abjad yaitu dengan mengasosiasikan huruf hijaiyah
dengan huruf abjad. Huruf-huruf hijaiyah
nya yaitu huruf Tha’ dan zha seperti huruf b, huruf Dal dan Zal seperti huruf “c” kecil terbalik, huruf Kaf seperti huruf “L” besar
terbalik dan ada huruf “s” kecilnya, huruf Hamzah
seprti huruf “s” kecil. Berikut salah satu contoh huruf hijaiyah yang bersimbol
huruf abjad:
Huruf hijaiyah melalui simbol huruf abjad
|
Nama-nama huruf hijaiyah
|
Seperti huruf “b” kecil
B
|
(Tha)
(dha)
|
- Melalui simbol gambar
Penerapan metode as-sahl melalui simbol
gambar yaitu dengan mengasosiasikan huruf hijaiyah dengan gambar yang
menyerupai bentuk huruf hijaiyah tersebut. Huruf-huruf hijaiyahnya yaitu huruf ba’, ta’, tsa’ dan nun seperti gambar mangkok bakso ditambah dengan pentolah baksonya
sesuai dengan titik dari huruf tersebut, huruf ra’dan zai seperti gambar pisang
ambon, huruf sin dan syin seperti gambar gigi kelinci, huruf shad dan dhad
seperti gambar perosotan, huruf fa’ dan qaf seperti gambar speed boat, huruf
lam seperti gambar kali/mata pancing, huruf mim seperti gambar tauge/kecambah,
huruf ha seperti gambar siput dan huruf ya seperti gambar angsa dan dua
telurnya. Berikut ini salah satu contoh huruf hijaiyah bersimbol gambar :
Huruf hijaiyah melalui simbol gambar
|
Nama-nama huruf hijaiyah
|
Seperti gambar pisang ambon
|
(Ro’)
|
b. Penerapan metode as-sahl berdasarkan bentuk-bentuk huruf
hijaiyah
Bentuk-bentuk huruf hijaiyah dibagi menjadi dua bagian
yaitu bentuk pisah dan bentuk sambung yang terdiri dari bentuk (depan, tengah
dan belakang). Pada bagian ini lebih di klasifikasikan antara bentuk-bentuk
huruf hijaiyah bentuk pisah dan bentuk sambung. Bentuk pisah terdiri dari
keutuhan satu huruf hijaiyah, sedangkan bentuk sambung yaitu satu huruf
hijaiyah yang dapat di sambung dari depan huruf, tengah dan belakang sehingga
huruf tersebut menjadi suatu kata dalam al-quran.
c. Penerapan metode as-sahl dari tanda baca (harakat)
c. Penerapan metode as-sahl dari tanda baca (harakat)
Dalam memperkenalkan tanda baca (harakat) pada anak
dengan cara mengetahui penulisan huruf latinnya (tulisan bahasa indonesia) pada
huruf hijaiyah, kemudian diambil hurufnya yang paling depannya bisa satu huruf
atau 2 huruf.
Contohnya:
No
|
Macam-macam tanda baca/harakat
|
Rumus
|
1
|
Atas satu (fathah)
|
A
|
2
|
Atas dua (fathatain)
|
An
|
3
|
Bawah satu (kasrah)
|
I
|
4
|
Bawah dua (kasratain)
|
In
|
5
|
Sembilan (dhommah)
|
U
|
6
|
Enam sembilan (dhommatain)
|
Un
|
d. Penerapan metode as-sahl berdasarkan bacaan panjang
Penerapan
metode as-sahl berdasarkan tanda panjang terbagi menjadi dua bagian yaitu
bacaan panjang yang dibaca 2 ketukan (harakat) dan bacaan panjang yang dibaca
5-6 ketukan (harakat).
- Bacaan panjang yang dibaca 2 ketukan (harakat)
Terdiri dari huruf alif yang sebelumnya bertanda baca
(berharakat) atas satu ( fathah), huruf wawu bertanda baca huruf sukun
sebelumnya bertanda baca (berharakat) angka sembilan (dhommah) dan apabila ada
huruf ya bertanda baca huruf sukun sebelumnya bertanda baca ( berharakat) bawah
satu (kasrah) , apabila ada huruf hijaiyah bertanda baca seperti angka satu,
apabila ada huruf hijaiyah bertanda baca seperti angka enam dan apabila ada
huruf hijaiyah bertanda baca atas dua fathatain dengan rumus “an” terdapat di
tempat berhenti (diakhir ayat) al-qur’an maka dibaca dengan menghilangkan huruf
“n” pada rumus “an” dan diganti huruf “a” jadi dibaca panjang dengan bunyi “aa”
- Bacaan panjang yang dibaca 5-6 ketukan (harakat)
Apabila
ada huruf ada tanda panjang (mad) seperti bendera yang berkibar atau alis mata
( ̃̃ )
maka dibaca panjang.
2.
Prinsip-prinsip
metode as-sahl
Metode
as-sahl sebagai suatu metode mengajarkan membaca alqu’an memiliki beberapa
prinsip. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Terstruktur
Prinsip
ini lebih terlihat dalam pembahasan metode as-sahl ini mengenai struktur dalam
belajar membaca alqur’an dimulai dengan memperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah
dan ciri-cirinya, bentuk-bentukhuruf hijaiyah, tanda baca (harakat) dan rumus
dasar, bacaan panjang, hukum bacaan dan cara cepat dalam membaca al-qur’an.
b. Asosiasi
Prinsip
mengasosiasikan huruf-huruf hijaiyah dengan yang ada disekiling anak dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti angka, huruf abjad, gambar, binatang,
buah-buahan serta benda-benda. Sehingga hal ini berfungsi untuk memudahkan anak
mengenal dan mengingat huruf-huruf hijaiyah.
c. Pengklasifikasian
Dalam
metode as-sahl untuk mengenalkan huruf hijaiyah dan belajar
membaca al-quran, huruf-huruf yang sama bentuknya di kelompokkan dalam satu
kolom dan di hubungkan dengan simbol yang membantu untuk menginat. Sehingga hal
ini dapat memudahkan anak dalam mengenal bentuk-bentuk huruf hijaiyah dan tanda
yang ada pada al-qur’an.
d. Latihan dan pengulangan
Dalam metode
as-sahl ini latihan dan pengulangan mengenai setiap bahasan sangat diperlukan,
agar melatih ingatan dan mengetahui pemahaman tentang suatu bahasan, misalnya
pembahasan mengenai tanda baca (harakat).